KALIANDA, IDNPublik – Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto, menjenguk Abhan Sultanul Alam (2,4) yang mengidap talasemia mayor dan leukimia di Desa Kedaton Simpur, Kecamatan Kalianda, Jum’at (18/6/2021).
Pada kesempatan itu, Winarni memberikan semangat serta dukungan kepada keluarga Abhan, terutama kepada Desi (24) yang notabennya merupakan ibu kandung dari anak berusia 2,4 Tahun itu.
“Nanti kalo ada apa-apa ngomong ya, kami akan sering-sering kesini. Jangan putus asa, vonis dokter itu belum tentu terjadi, dokter juga manusia sama seperti kita. Semua yang ada dunia ini, semesta ini, Allah yang berkuasa,” ujar Winarni memberi semangat kepada ibu dari tiga anak itu.
Dalam kunjungan singkat itu, winarni turut menyapa dan mendoakan Abhan agar terus semangat dan kuat. Dengan demikian, diharapkan Abhan mampu menjalani menjalani berbagai proses pengobatan sehingga keadaannya lekas pulih.
“Sehat ya Abhan, kami berdoa semoga Abhan segera diangkat penyakitnya, sehat, nanti besar bisa jadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa, sholeh dan berbakti kepada kedua orang tua,” ujarnya lebih lanjut.
Sementara, Ibu Kandung Abhan, Desi, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan beserta jajaran yang telah perduli dan mendukung kesembuhan anaknya.
“Alhamdulillah seneng banget, terimakasih sudah diberi support, bisa mengeluarkan keluh kesah, ternyata masih banyak yang sayang, seneng dan bersyukur banget dapet kunjungan, dapet perhatian lebihlah dari pemerintah,” ungkapnya.
Desi mengatakan, sebelumnya Abhan telah divonis mengidap stunting. Hal itu terungkap pada saat Abhan di periksa ke RSUD Bob Bazar Kalianda Lampung Selatan, saat masih berusia 10 Bulan.
Pada saat itu kondisi tubuh Abhan sudah kurus dengan perut sedikit buncit yang disebabkan adanya pembengkakan limpah. Disisi lain, terdapat pula kelebihan sel darah putih (leukosit) yang berakibat menekan produksi keping darah (trombosit) dan sel darah merah (eritrosit).
“Emang sebenernya udah sakit-sakitan dirumah itu, umur sepuluh bulanan. Jadi kita gak pernah bawa ke medis, bawa ke orang pinter. Begitu kondisinya bener-bener drop banget barulah dibawa RS Bob Bazar, Banyak yang bilang katanya stunting,” ujar desi menjelaskan kronologis anaknya.
Setelah menjalani berbagai proses pemeriksaan lainnya, lanjut Desi, Abhan kembali divonis mengidap TB Paru, sehingga harus menjalani pengobatan selama 6 Bulan. Kemudian Abhan juga harus menjalani transfusi darah sebanyak 6 hingga 7 kali selama setahun, hingga akhirnya divonis mengidap talasemia mayor pada beberapa bulan yang lalu.
“Sudah dirujuk ke imanuel bu, saya gak tega bu anak sekecil ini harus suntik sana suntik sini sampe harus diambil darahnya, saya sampe nangis. Seminggu sekali harus diambilin darahnya di lab bu, sampe gak keluar (darah) dan dicari lagi,” jelas desi serasa mengeluarkan keluh kesahnya kepada Ketua TP PKK Lampung Selatan.
Ditempat yang sama, Direktur Utama Bob Bazar Lampung Selatan, dr. Media Apriliana, mengatakan agar pihak keluarga tidak segan-segan berkonsultasi kepada pihak Rumah Sakit bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti dalam proses pengobatan.
“Kalo bingung, ada yang mau ditanyakan, gak papa dateng aja kerumah sakit. Nanti dikasih tau jalurnya, proses pengobatannya seperti apa,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Media juga turut memberikan wejangan kepada Desi, agar tetap sabar dan telaten dalam merawat Abhan yang biasanya akan lebih rewel setelah menjalani pengobatan.
“Pokoknya jalanin aja, mbanya harus yang sabar. Karena memang setelah menjalani proses pengobatan anak akan rewel, jadi ibunya yang harus kuat, sabar dan telaten,” jelanya lebih lanjut.(*)