BANDARLAMPUNG, IDNPUBLIK.COM — Walikota Bandar Lampung, Hj.Eva Dwiana menghadiri Acara sekaligus membuka Pembinaan Percepatan Penanggulangan Stunting dan Percepatan Penanggulangan AIDS Kota Bandar Lampung Tahun 2024 oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung di aula Gedung semergou, kamis (25/07/2024).
Wali Kota Bandar Lampung,mengatakan apabila mengacu pada Indeks Kemiskinan Multidimensi (IKM) atau tolak ukur kemiskinan dengan mempertimbangkan berbagai deprivasi pada rumah tangga. Hal ini seperti pendidikan, kesehatan, dan standar hidup, Bandar Lampung di angka 0,45 dari 1.
Stunting bukan hanya gizi tapi bisa dilihat dari keadaan orang tua. Dan kita di bawah provinsi di bawah nasional,” menurut beliu usai acara Pembinaan Terhadap Percepatan Stunting dan Penanggulangan AIDS Tahun 2024 di Kota Bandar Lampung, Kamis, 25 Juli 2024.
Menurut beliau faktor stunting juga karena kesejahteraan keluarga, pihaknya kini gencar menarik investor untuk membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja warga asli Bandar Lampung.
Walikota pun mengakui stunting di Bandar Lampung masih kalah jauh oleh Kota Metro yang menyentuh di angka 7,1 persen.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Bandar Lampung,ibu Santi Sundari mengatakan beberapa upaya penanganan stunting lewat akar rumput seperti pembinaan melalui posyandu setiap bulannya di tingkat kelurahan.
“Dan anak-anak yang ada risiko stunting ada makanan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) atau makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil,” ungkapnya.
Ia menyebut prevalensi stunting melihat dari beberapa faktor, yakni tingkat kemiskinan, pengetahuan ibu, kesehatan lingkungan, kondisi rumah, dan lainnya.
“Jadi banyak faktor mempengaruhi prevalensi stunting. Standar nasional harus 14 persen dari kita (13 persen) di bawah provinsi dan nasional,” pungkasnya. (*)